LIDIK TANGERANG - Mantan Gubernur Banten, Wahidin Halim, mengungkapkan keraguan untuk kembali mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024. Dengan rekam jejak yang cemerlang sebagai Gubernur Banten periode 2017-2022 dan Walikota Tangerang selama dua periode (2003-2013), WH, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa perilaku pemilih yang brutal dan pragmatis menjadi salah satu alasan utamanya.
Dalam wawancara eksklusif, WH menyoroti perubahan perilaku pemilih yang terjadi pada pemilu dan pileg terakhir, yang ia sebut sangat brutal karena maraknya politik uang. “Saya lihat survei dulu, karena posisi pilkada tidak lepas dari efek pemilu kemarin yang brutal, yang banyak menghabiskan uang,” ujar Wahidin dalam acara halal bihalal DPW NasDem Banten di sebuah hotel di Kota Tangerang, Kamis, 18 April 2024.
Sebagai pribadi yang mengutamakan hemat dan efisiensi, Wahidin mengaku perlu mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan maju. “Kalau jor-joran seperti kemarin, saya pikir gak ada untungnya. Kalau kita ngarep untung memang engga ada, kepala daerah gajinya juga kecil. Tapi kan pengabdian,” tuturnya, menekankan bahwa pengabdian merupakan esensi dari kepemimpinan.
Perbandingan dengan Pilgub 2017 juga menjadi sorotan, dimana ia menyebut kondisi saat itu jauh lebih tidak transaksional dibandingkan dengan dinamika politik saat ini. “Itu kan masyarakatnya masih bagus, masih belum pragmatis sekarang, saya waktu itu relatif gak banyak menyeluarkan uang, tidak banyak jor-joran juga pilkada,” kenang Wahidin.
Di sisi lain, WH juga menyinggung tentang strategi yang diambil oleh partai NasDem dalam menyikapi Pilkada Banten. “Kita realistis bahwa jika ada kader dari internal yang berpotensi maka akan kita usung di Pilkada nanti. Dan saat ini kita mulai bangun koalisi dengan partai lain. Kita kan harus berkoalisi karena harus 20 persen dari total kursi DPRD,” pungkasnya, menandakan langkah strategis partai dalam menghadapi pilkada serentak.
*/Red