PemProv Banten Gencarkan Percepatan Tanam Padi untuk Dukung Produksi Pangan Nasional

Daftar Isi

logo pemerintah Provinsi Banten

LIDIK
- Pemerintah Provinsi Banten mengajak petani mempercepat gerakan tanam padi guna mendukung produksi pangan nasional sesuai arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

"Kita berharap dengan percepatan gerakan tanam padi bulan Mei 2024 maka Agustus mendatang memasuki panen raya," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid di Lebak, Minggu (26/5).

Percepatan gerakan tanam merupakan kebijakan Kementerian Pertanian untuk menggenjot produksi pangan melalui irigasi dan pompanisasi sehingga dapat memenuhi ketersediaan pasokan air. Pemerintah Provinsi Banten kini gencar mengajak kelompok tani (koptan) maupun gabungan kelompok tani (gapoktan) desa agar melakukan percepatan gerakan tanam. Sebab, Kementan mengoptimalkan jaringan irigasi dan bantuan penyediaan pompanisasi untuk mendukung produksi pangan.

Selama ini, Provinsi Banten masuk kategori keempat terbesar produksi pangan di Pulau Jawa setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat atau kedelapan tingkat nasional. Kunci keberhasilan produksi pangan keempat terbesar di Pulau Jawa ini, karena sepanjang waktu tersedia pasokan air dari sumber mata air permukaan. Sumber air permukaan, seperti aliran Sungai Ciujung dan sungai besar lainnya di Banten, tak pernah surut maupun kekeringan. Selain itu, di dataran bisa digunakan dengan pompanisasi dan cukup dangkal hingga banyak mengeluarkan air, diantaranya di petani Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak.

Dengan demikian, pertanian pangan di Banten tentu tidak mengandalkan hanya dari saluran irigasi dan bendungan karena dipastikan tidak terjangkau. Saat ini, ada dua kegiatan yaitu irigasi pompanisasi dengan memberikan bantuan kepada satu kelompok tani dengan 4 inchi juga pipa. Sedangkan kegiatan kedua adalah pompanisasi secara swadaya atau mandiri yang dilakukan koptan. Namun, jika mereka masih kekurangan pompanisasi maka tentu akan dibantu kembali.

"Pada intinya Banten yang berdekatan dengan DKI Jakarta harus mampu memberikan kontribusi pangan nasional," kata Agus Tauchid.

Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pihaknya menargetkan 10.000 hektare pada Mei 2024 dilakukan gerakan percepatan tanam guna mendukung peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani di daerah itu. Selain itu, petani jika sudah panen raya dengan waktu maksimal 14 hari bisa kembali melaksanakan gerakan percepatan tanam. Mereka, petani, untuk mempercepat masa panen bisa menggunakan benih padi super genjah dengan umur 75 sampai 80 hari sudah panen. Benih padi umur pendek itu agar dioptimalkan pada musim tanam padi 2024, sehingga dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) padi dari yang sebelumnya hanya dua kali tanam, menjadi tiga kali tanam dalam setahun.

*/Red